Ir para o conteúdo
Mostrar cesto Esconder cesto
Voltar a Pengertian dari GBHN
Tela cheia

Pengertian Dan Struktur Hemoglobin

27 de Fevereiro de 2019, 1:17 , por Assyfa - 0sem comentários ainda | Ninguém está seguindo este artigo ainda.
Visualizado 6 vezes

Pengertian Dan Struktur Hemoglobin - Pengertian Hemoglobin’ adalah salah satu sumber protein ‘Heme Globular’ di dalam rangkaian sel – sel darah merah yang bersifat ‘Vertebrata’ dan dalam ‘Plasma’ banyak dijumpai ‘Invertebrata’ yang berfungsi untuk membawa Oksigen dan Karbondioksida di dalam tubuh, dimana gugusan Heme Globular akan mengikat Oksigen dan Karbondioksida juga bermanfaat untuk memberikan warna merah pada darah.

Masing – masing sel darah merah banyak mengandung Hemoglobin yaitu berupa Pigmen Protein yang mampu berfungsi untuk mengikat molekul – molekul Oksigen ke dalam bentuk kombinasi longgar. Adapun fungsi utama Hemoglobin dalam hal ini adalah untuk mengangkut Oksigen dari Paru – Paru menuju ke jaringan tubuh yang nantinya akan berlanjut yaitu dengan mengangkut Karbondioksida dari jaringan kembali ke paru – paru.

Masing – masing sel darah merah banyak mengandung ‘Molekul Hemoglobin’ yaitu rata – rata sekitar 280 juta. Dimana diketahui bahwa bagian terpenting dalam transportasi Oksigen dengan Hemoglobin di dalam tubuh adalah mengalirkan sejumlah ‘Molekul Afinitas’ dari Oksigen. Saat Hemoglobin akan mengambil Molekul Oksigen untuk pertama kalinya yang terjadi melalui proses Afinitas, maka sebenarnya sudah ada peningkatan rangkaian proses sehingga dengan mudah melakukan pengambilan Oksigen dalam jumlah besar. Ketika akan mengalirkan beban berat yang penuh akan muatan Oksigen, Hemoglobin selanjutnya akan melalui proses ‘Oksihemoglobin’ dengan memberikan warna pada darah yaitu berwarna merah terang.

Struktur Hemoglobin

Seperti dijelaskan di atas bahwa Heme adalah salah satu kumpulan senyawa ‘Besi Porfirin’ yaitu termasuk ke dalam struktur ‘Tetrapirol’. Besi Porfirin akan menempati sebuah ruang sebagai pusat yang berbentuk menyerupai ‘Cincin Porfirin’ dan selanjutnya berfungsi membentuk sebuah hubungan dengan zat Nitrogen dari masing – masing Cincin Porfirin.

Kondisi di atas erat hubungannya dengan zat Nitrogen dengan ‘Cincin Imidazol’ dari ‘Histidin’ yang terkandung pada bagian ‘Globin’.

Selanjutnya bagian Globin akan terbentuk berdasarkan atas empat mata rantai yang dikenal dengan istilah mata rantai ‘Polipeptida’ menuju ke rantai – rantai selanjutnya masih di dalam area Hemoglobin dewasa yang bersifat normal. Masing – masing rantai mengandung zat Heme yang disebut dengan istilah ‘Saku Heme’, untuk selanjutnya menjadi satu rangkaian dengan Molekul Hb yang mempunyai empat unit Heme.

Molekul Hb banyak mengandung zat Asam Amino Hidrofobik di dalam maupun Molekul Hb yang mengandung zat Asam Amino Hidrofilik di permukaan. Selanjutnya kantong Heme yang mempunyai ukuran cukup kecil akan dimasuki oleh Molekul O2. Dengan masuknya Molekul O2 ke dalam kantong Heme maka akan terjadi sub unit zat yang diblokir oleh ‘Residu Valin’. Proses ini berfungsi untuk memudahkan sel – sel darah merah akan melewati Kapiler Paru – Paru, maka Karbondioksida mulai dilepaskan untuk menjemput Oksigen. Hemoglobin dalam hal ini memiliki 2 jenis komponen yaitu Heme merupakan suatu pigmen merah ‘Protoporfirin’ yang banyak mengandung zat Besi dan Globin, serta Protein berwarna. Masing – masing Molekul Hemoglobin terdiri atas sebuah Molekul Globin yang terikat dengan kelompok Heme dimana masing – masing kelompok Heme mengandung sebuah zat Atom Besi dalam kondisi ‘Bivalen’.

Karena masing – masing gram Hemoglobin mengandung rata – rata 0,335 miligram / 1/10.000 ons dari zat Besi maka Hemoglobin akan beredar dengan berpatokan kepada sebagian besar dari zat Besi yang ada di dalam tubuh. Hal ini erat hubungannya dengan saat kelahiran bayi, dimana kondisi darah bayi secara garis besar mengandung sel – sel darah merah dalam jumlah yang lebih besar dan memiliki lebih banyak Hemoglobin yang berasal dari darah orang dewasa atau kedua orangtuanya. Melalui bulan pertama kehidupan mereka, sejumlah Hemoglobin akan mengalami penurunan tajam dimana tubuh bayi bersangkutan selanjutnya akan memproduksi sel – sel darah merah dalam jumlah kecil. Maka kandungan Hemoglobin menjadi tetap rendah selama sekitar setahun. Kemudian akan ada kenaikan rata – rata hingga mereka menginjak usia remaja.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang pengertian dan struktur Hemoglobin, semoga bermanfaat !

Baca Juga : Manusia Purba Di Indonesia


0sem comentários ainda

    Enviar um comentário

    Os campos são obrigatórios.

    Se você é um usuário registrado, pode se identificar e ser reconhecido automaticamente.

    Cancelar

    Assyfa

    0 amigos

    Nenhum(a)