Ir para o conteúdo
Mostrar cesto Esconder cesto
Voltar a Blog
Tela cheia

Sahabatqq.com Agen Domino99 dan Poker Online Terbesar di Asia

8 de Abril de 2016, 23:39 , por lagasing - | Ninguém está seguindo este artigo ainda.
Visualizado 43 vezes

Garrison dan Noreen (2003:316) mendefinisikan Activity Based Sahabatqq.com Agen Domino99 dan Poker Online Terbesar di Asia Costing sebagai berikut: “Activity Based Costing is a costing method that is designed to provide managers cost information for strategic and other decision that potentially affect capacity and therefore ‘fixed’ costs”. Menurut Hansen dan Mowen (2003:122) adalah: “Activity Based Costing systems first trace cost to activities then to product….”. Hilton, Maher, dan Selto (2006:14) memberikan pengertian Activity Based Costing sebagai berikut: “Activity Based Costing or ABC is a costing method that first assigns costs to activies and then to goods services based on how much each good or service use the activities”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Activity Based Costing adalah suatu pendekatan terhadap sistem akuntansi yang memfokuskan pada aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi produk, dimana aktivitas tersebut merupakan titik akumulasi biaya agen judi poker yang mendasar. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ini didasarkan pada konsep produk yang mengkonsumsi aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya. Dengan metode ini diharapkan manajemen dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (aktivitas yang dipertimbangkan tidak memberi kontribusi terhadap nilai pelanggan atau terhadap kebutuhan organisasi).

Asumsi dan Konsep Dasar Activity Based Costing Systems adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan ke biaya atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas domino99 dan poker terpercaya indonesia yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Henry Simamora (1999:114) menyatakan bahwa perbedaan komputasional prinsipil antara metode tradisional dengan ABC Systems berkenaan dengan sifat dan jumlah pemicu biaya (cost driver) yang digunakan. Menurut Robin Cooper dan Robert S. Kaplan (1991:269) menyebutkan bahwa ada dua asumsi penting yang mendasari ABC Systems, yaitu:

Aktivitas menyebabkan timbulnya biaya (activities cause cost). ABC Systems berangkat dari asumsi bahwa sumber daya pendukung atau sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus Sahabatqq.com Agen Domino99 dan Poker Online Terbesar di Asia dialokasikan. Tahap pertama dari ABC Systems adalah membebankan biaya-biaya dari sumber daya pendukung ke aktivitas-aktivitas yang menggunakan sumber daya tersebut. Karena itu, ABC Systems berangkat dari asumsi bahwa aktivitas menyebabkan timbulnya biaya. Produk dan pelanggan menyebabkan timbulnya permintaan atas aktivitas ( product and customers create the demand for activities) Untuk membuat produk diperlukan berbagai aktivitas dan setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk pelaksanaan aktivitas tersebut. Karena itu, pada tahap kedua dari ABC Systems biaya-biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasar konsumsi atau permintaan masing-masing produk terhadap aktivitas tersebut.

Berdasarkan keterangan-keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ABC Systems mengatribusikan biaya produk melalui dua tahap, yaitu: Tahap pertama sistem ini menelusuri beban-beban sumber daya penunjang kepada aktivitas yang dilaksanakan oleh sumber daya. Tahap kedua, biaya-biaya ditelusuri ke produk berdasarkan penggunaan aktivitas oleh produk-produk terhadap aktivitas. Activity Based Costing merupakan sistem yang mempertahankan dan memproses sahabatqq com agen poker data keuangan dan operasional dari sumber daya perusahaan berdasarkan aktivitas, objek biaya, cost driver, dan cost pool. Aktivitas merupakan setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya, yaitu bertindak sebagi faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi.aktivitas dalam ABC Systems menjadi titik dari perhimpunan biaya.

Cost Object / Objek biaya dapat berupa apapun, baik produk, pelanggan, jasa, kontrak, unit kerja, aktivitas, dan sebagainya yang diukur biayanya dan dibebankan untuk tujuan tertentu. Cost Driver Pemicu biaya adalah setiap faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya suatu aktivitas. Satu perubahan dalam pemicu biaya akan mempengaruhi total biaya aktivitas. Cost driver digunakan untuk mengalokasikan biaya pada aktivitas atau Sahabatqq.com Agen Domino99 dan Poker Online Terbesar di Asia produk. Dalam ABC Systems, cost pool merupakan suatu aktivitas tunggal atau sekelompok aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan selanjutnya mendistribusikan biaya tersebut ke produk.
Oleh Garrison dan Noreen (2003:322) struktur umum model ABC digambarkan pada gambar 2.3 sebagai berikut: Sumber: Ray H. Garrison & Eric W. Noreen. 2003. Concept for Planning, Contolling, Decision Making. Managerial Accounting. Tenth Edition. Richard D. Irwin Inc. pp: 322.

Pada tahap pertama untuk mengalokasikan biaya dalam metode Activity Based Costing, biaya-biaya dari sumber daya penunjang dialokasikan ke aktivitas. Oleh sebab itu, mengidentifikasikan aktivitas merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum mengalokasikan sumber daya penunjang tersebut. Pengidentifikasian aktivitas membutuhkan daftar dari semua jenis pekerjaan yang dilakukan, misalnya material handling, inspection, process, engineering, dan sebagainya. Pengidentifikasian aktivitas agen domino99 poker terbaik umumnya dikerjakan dengan mewawancarai para manajer atau wakil dari area kerja fungsional. Suatu rancangan pertanyaan-pertanyaan kunci diajukan, dan jawabannya akan dapat membantu menyediakan berbagai informasi yang diperlukan bagi sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.

Identifikasi aktivitas merupakan bagian penting dari proses Activity Based Costing. Dalam tahap identifikasi aktivitas ini, aktivitas yang luas dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori aktivitas, yaitu: Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali suatu unit diproduksi. Sebagai contoh, permesinan dan perakitan adalah aktivitas yang dikerjakan tiap kali unit diproduksi. Biaya aktivitas tingkat unit bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi. Aktivitas tingkat batch adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk diproduksi. Biaya aktivitas tingkat batch bervariasi dengan poker terbaik indonesia jumlah batch tetapi tetap terhadap jumlah unit pada setiap batch. Penyetelan, pengawasan (kecuali apabila setiap unit diperiksa), jadwal produksi, dan penanganan bahan, adalah contoh-contoh aktivitas tingkat batch.

Aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas ini mengkonsumsi input yang mengembangkan produk, atau memungkinkan produk diproduksi atau dijual.aktivitas ini dan biayanya cenderung meningkat sejalan dengn peningkatan jenis produk yang berbeda. Perubahan teknik, pengembangan prosedur pengujian produk, pemasaran produk, rekayasa teknik produk, dan pengiriman, adalah contoh-contoh dari aktivitas tingkat produk. Aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi suatu pabrik. Aktivitas tersebut memberi manfaat bagi organisasi pada beberapa tingkat, tetapi tidak memberikan manfaat untuk setiap produk Sahabatqq.com Agen Domino99 dan Poker Online Terbesar di Asia secara spesifik. Contohnya-contohnya meliputi manajemen pabrik, tata letak, pendukung program komunitas, keamanan, pajak kekayaan, dan penyusutan di pabrik.

Pemicu biaya merupakan faktor-faktor yang akan menyebabkan perubahan dalam biaya total dari objek biaya yang terkait. Suatu aktivitas mungkin mempunyai banyak pemicu biaya yang berhubungan dengannya. ABC Systems mampu menghasilkan keakuratan pengukuran biaya yang lebih baik bila dibandingkan dengan penggunaan sistem biaya tradisional. Hal ini disebabkan ABC menggunakan lebih banyak cost driver dibandingkan dengan sistem biaya tradisional yang hanya menggunakan satu atau dua cost driver. Jenis cost driver yang digunakan dalam ABC systems meliputi cost driver yang berkaitan dengan unit (misalnya jam mesin, jam tenaga kerja langsung, dan lain-lain) maupun cost driver yang tidak berkaitan dengan unit agen judi online terbaik misalnya jumlah batch, jumlah persiapan, jumlah perubahan desain dan lain-lain. Karena sangat pentingnya cost driver dalam penentuan biaya supaya menghasilkan ketepatan informasi, maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih cost driver yang akan digunakan.

Menurut Cooper dan Kaplan (1991:383) mengatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat digunakan dalam memilih cost driver, yaitu: Kemudahan untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh cost driver tersebut. Untuk mengurangi biaya dari pengukuran cost driver, Activity Based Costing systems mencoba untuk menggunakan driver dengan kuantitas yang mudah diketahui. Sebagai contoh, driver berupa jam inspeksi dapat digantikan dengan driver berupa jumlah inspeksi. Pergantian ini pada umumnya diterima apabila durasi dari setiap inspeksi adalah sama. Penggunaan cost driver berupa jumlah dari transaksi ini merupakan sebuah teknik untuk mengurangi biaya pengukuran situs domino99 indonesia dalam perancangan Activity Based Costing systems. Data yang digunakan untuk pemilihan cost driver pada umumnya adalah data yang tersedia untuk digunakan supaya menghasilkan informasi yang lebih nyata dan menghindari pengeluaran-pengeluaran untuk mencari informasi baru.

Korelasi antara konsumsi dari aktivitas seperti yang digambarkan melalui cost driver dengan konsumsi yang sesungguhnya. Penggunaan cost driver yang secara tidak langsung menunjukkan konsumsi aktivitas oleh produk menimbulkan resiko, yakni cost driver tersebut akan mengakibatkan distorsi biaya produk karena tidak mampu menunjukkan secara akurat konsumsi aktual produk terhadap aktivitas. Sebagai contoh, apabila aktivitas inspeksi membutuhkan durasi waktu yang berbeda-beda, penggunaan jumlah inspeksi sebagai cost driver tidak berkaitan secara tepat dengan penggunaan jam agen domino99 dan poker indonesia inspeksi sebagai cost driver. Korelasi merupakan bagian penting dalam pemilihan cost driver. Cost driver harus mencerminkan sumber daya yang dikonsumsi. Pemilihan cost driver juga harus mempertimbangkan pengaruh dari cost driver tersebut terhadap perilaku individu dalam perusahaan, terutama apabila cost driver tersebut digunakan untuk penilaian prestasi.

Cost driver yang digunakan dalam ABC Systems sangat bergantung pada tingkat keakurasian biaya yang diharapkan yang akan dilaporkan dan tingkat diversifikasi produk yang diproduksi. Semakin tinggi tingkat keakuratan yang diharapkan dan semakin besar tingkat diversifikasi produk, maka semakin banyak cost driver yang harus digunakan. Penerapan dan pemahaman yang tidak tepat mengenai cost driver akan menyebabkan kegagalan dalam ABC systems. Menurut Hansen dan Mowen (2003:122-127), proses penerapan Activity Based Costing systems dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu: Pada tahap pertama dalam penerapan sistem ABC adalah sebagai berikut : Mengidentifikasi aktivitas, Membebankan Sahabatqq.com Agen Domino99 dan Poker Online Terbesar di Asia biaya ke pool biaya aktivitas, Aktivitas yang berkaitan dikelompokkan untuk membentuk kumpulan sejenis. Biaya aktivitas yang dikelompokkan dijumlah untuk mendefinisikan kelompok biaya sejenis Menghitung tarif (overhead) kelompok.


Tags deste artigo: judi online agen poker agen judi domino99

lagasing

0 amigos

Nenhum(a)