Pilkada serentak di tahun 2018 ini sangat diharapkan dapat berlangsung dengan aman dan damai. Terlebih pemilu tahun ini berdekatan dengan pemilihan presiden 2019. Meski waktu akan dilaksanakannya pemilihan umum ini masih terbilang lama, tapi pemilih tetap harus mempersiapkan diri untuk memilih calon terbaik guna menjadi pemimpin yang amanah nantinya. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjadi pemilih yang baik, seperti di bawah ini;

Pemilu Cerdas

Selama ini mungkin seringkali banyak yang terjebak untuk memilih calon lantaran bujuk rayu oleh Tim Sukses bakal calon tersebut. Kebanyakan hal ini terjadi karena pemilih tak punya pengetahuan khusus tentang latar belakang bakal calon. Di antaranya adalah para pemilih pemula, di mana mereka adalah para pelajar sekolah lanjutan atas. Tentu mereka sudah dewasa dan bisa menentukan yang terbaik pilihan mereka. Untuk itu diharapkan pemilih pemula dapat lebih mempertimbangkan latar belakang bakal calon dibandingkan kata-kata manis dari Tim Sukses.

Hindari Isu Sara

Negara tercinta ini dibangun oleh seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan amanat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan kata lain, Indonesia tak hanya dibangun oleh kelompok suku tertentu, atau agama tertentu saja. keberagaman yang ada di Indonesia ini justru menjadi kekuatan dan keunikan sendiri untuk bangsa Indonesia. Maka, jika ada kampanye yang melibatkan isu Sara bukanlah suatu hal yang baik karena kini masyarakat pun sudah cerdas menilai mana yang baik dan yang buruk. Sebenarnya, siapapun dapat menjadi pemimpin negeri ini asalkan mampu dan bisa memajukan bangsa dan Negara.

Waspada Jangan Sampai Golput

Golput sendiri merupakan singkatan dari golongan putih atau merupakan pemilih yang tak menggunakan hak pilihnya. Golput pun bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya saat dilakukan pemungutan suara, pemilih sedang berhalangan atau ada urusan mendadak sehingga tidak bisa ikut serta menyumbangkan suaanya. Atau mungkin tidak sedikit juga dari mereka yang dengan sengaja tidak memberikan hak pilihnya. Hal ini bisa saja terjadi karena kekecewaan mereka terhadap pemerintah. Kekecewaan itu sendiri sangat beragam wujudnya, mungkin saja karena pelayanan pemerintah yang tidak baik atau yang lainnya.

Waspada Pada Para Penebar Kebencian

Banyak hal yang bisa dilakukan orang yang tak suka pada kedamaian pemilu yang dilaksanakan secara serentak nanti, mereka seringkali dengan sengaja membuat supaya suasana pilkada nanti tidak kondusif. Ada beberapa hal yang mungkin saja mereka lakukan, seperti menebar isu sara, menebar kebencian yang ditujukan kepada beberapa calon, dan yang lainnya.

Hindari Politik Uang

Politik uang bukanlah barang baru di pemilu, atau pun pemilihan yang lainnya. Mungkin Anda yang sudah berulang kali mengikuti pemilu sangat tahu soal masalah ini. Hanya biasanya pada pemilihan presiden tidak ada politik uang untuk tingkat bawah, tapi biasanya hal ini masih terjadi untuk pemilihan kepada daerah. Bila pemilihan umum nanti terjadi politik uang, terlebih yang menerima merupakan pemegang jabatan tertentu, bisa saja dia melakukan kecurangan terhadap kegiatan tersebut nanti. Politik uang ini pun bisa terjadi lantaran mental masyarakat kita yang masih lemah pada sogokan. Mungkin bisa dibilang sebagai mental pengemis.

Untuk mengatasi hal-hal di atas, akan lebih baik kita sebagai pemilih yang baik harus jujur, amanah dalam memilih karena semua itu untuk memilih pemimpin kita ke depannya. Yang jelas nantinya hanya satu pasangan yang tersisa. Untuk itu, tiap pendukung calon harus bisa menerima kenyataan agar tidak terjadi perpecahan. Apa Anda siap memilih bakal calon? Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda.